Kampung Edukasi Bhinneka Kebon Kosong adalah sebuah ruang terbuka hijau yang terletak di tengah perkotaan Jakarta Pusat, tepatnya di RW 06 Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran. Berdiri di atas lahan seluas 2.980 meter persegi, kampung ini dikelola secara mandiri oleh Kelompok Wanita Tani, Kelompok Budidaya Ikan Selaras, dan Kelompok Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri.
Komplek Perumahan Angkasa Pura & Ditjen Perhubungan Udara Apron Timur RT.014 RW.06, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Kotamadya Jakarta Pusat, telah ada sejak operasional Bandar Udara Internasional Kemayoran. Meskipun pada tahun 1985 bandar udara tersebut dipindahkan ke Cengkareng dan menjadi Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, keberadaan komplek perumahan Apron Timur tetap bertahan hingga saat ini. Penghuni komplek tersebut sebagian besar merupakan pegawai-pegawai yang berperan dalam kelancaran operasional Bandar Udara Internasional Kemayoran hingga pengoperasian Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Komplek Angkasa Pura Blok PQRS Kemayoran Jakarta Pusat terdiri dari satu RT, yaitu RT.014 RW.06, dengan luas lahan sekitar 11.000 m² yang terbagi menjadi 64 rumah. Pembagian bloknya adalah Blok P (10 rumah), Blok Q (34 rumah), Blok R (10 rumah), dan Blok S (10 rumah). Penghuni komplek adalah pegawai PT. Angkasa Pura I (Persero), PT. Angkasa Pura II, serta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun.
Pada periode 1980-1990, banyak lahan kosong di sekitar komplek yang dulunya merupakan tanah rawa yang tidak dimanfaatkan. Namun, berawal dari keinginan untuk mempererat rasa kebersamaan dan persatuan antarwarga di lingkungan Rukun Tetangga (RT.014) RW.06, serta berfikir tentang cara menciptakan sarana dan prasarana untuk komunikasi yang efektif, warga berupaya membangun hubungan yang harmonis melalui kegiatan yang sehat dan positif.
Pada akhirnya, Kampung Wisata Eduwisata Bhinneka RT.014 RW.06, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, lahir sebagai sebuah konsep edukasi masyarakat mengenai lingkungan hidup. Kampung tematik ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan pemenuhan kebutuhan dasar, terutama peningkatan kualitas rumah tinggal warga dan prasarana permukiman. Selain itu, Eduwisata Bhinneka juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca melalui upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang sesuai dengan kondisi wilayah. Kampung ini memberikan pemahaman tentang perubahan iklim serta dampak yang ditimbulkannya, sehingga seluruh pihak terdorong untuk melakukan aksi nyata yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim serta berkontribusi pada pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Selain itu, Eduwisata Bhinneka juga menghadirkan berbagai atraksi edukasi yang menarik, seperti pembelajaran tentang bank sampah, pendaurulangan sampah menjadi barang bermanfaat seperti pembuatan kompos, pupuk cair, dan eco enzyme. Ada pula kegiatan pengolahan sampah rumah tangga dengan menggunakan maggot, serta program urban farming yang mengajarkan teknik bertani di area perkotaan. Pengunjung juga dapat mempelajari pengolahan hasil pertanian menjadi bahan konsumsi dan melihat langsung pembudidayaan ikan, yang semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat bagi pengunjung sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.